![]() |
Image source: abstract.desktopnexus.com |
Kalimat itu saya dapatkan dari internet, saat sedang mencari-cari kutipan menarik untuk diletakkan di salah satu postingan blog. Saya terdiam sejenak saat membacanya. Otak saya langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia menjadi: "Hadiah terbesar yang bisa kau berikan ke seseorang adalah waktumu. Karena ketika kau memberikan waktumu, kau sedang memberikan bagian dari hidupmu yang tidak akan bisa kau peroleh lagi". Hm... interesting fact. Simple but meaningful.
Kutipan menarik itu terus saya simpan sampai suatu hari, ada momen spesial yang membuat saya memutuskan untuk mengeluarkannya kembali. Saya tertarik untuk mengupasnya lebih dalam. Ini kali keempat saya membahas mengenai waktu di blog, karena tema yang satu ini sangat menarik untuk dibahas.
Baca juga: Dimensi Waktu: Masa Lalu, Masa Sekarang, dan Masa Depan
Kita hidup dalam himpitan waktu selama dua puluh empat jam setiap harinya, berkutat dengan segudang kegiatan yang menguras pikiran, fisik dan emosi. Menarik untuk digarisbawahi bahwa setiap detik waktu yang kita habiskan, sama saja dengan setiap detik semakin dekat menuju waktu... kematian kita. Oke, saya tidak akan mendramatisirnya. Hanya ingin mengingatkan, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Untuk itu, dibutuhkan perencanaan yang matang mengenai waktu yang kita miliki.
Lalu, sudahkah kita merencanakannya dengan matang? Jujur, saya sendiri belum bisa melakukannya. Masih banyak pencapaian yang belum saya raih, masih banyak waktu yang saya sia-siakan, dan masih banyak pula waktu yang saya sendiri bingung bagaimana memanfaatkannya. Menjadi dewasa tidak berarti kita bisa matang memikirkan waktu, karena manusia tetap terbelah dalam dua kubu besar: mereka yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik, dan mereka yang tidak.
"Yesterday is the past, tomorrow is the future, but today is a gift. That's why it's called the present" -- Bill Keane
Allah SWT memberi jumlah waktu yang sama kepada manusia setiap harinya, antar individu tidak ada yang berbeda hingga ke detiknya sekalipun. Semua sama. Bedanya, apakah kita bisa memanfaatkannya dengan baik atau tidak. Waktu menjadi berkah yang tidak kita sadari. Itu adalah anugerah yang diberikan Allah SWT kepada kita. Sebuah nikmat, atau dengan kata lain... sebuah hadiah. Tentu kita terus menginginkan hadiah itu, bukan? Kita tetap menginginkan bangun keesokan harinya, demikian seterusnya.
Jika demikian adanya, apakah kita sudah bersyukur akan karunia ini? Pasti ada alasannya sampai detik ini Allah SWT masih menginginkan kita berada di dunia.
"No matter how busy you are, you must take time to make the other person feel important" -- Mary Kay Ash
Waktu yang berlalu, tidak akan bisa kembali. Yang dapat kita lakukan dengan waktu adalah merencanakan penggunaannya sebaik mungkin, dan menjadikan "saat ini" diisi dengan kegiatan yang bermakna, agar bermanfaat dan dapat dikenang. Dengan sempitnya waktu yang kita miliki, apakah kita rela memberikannya kepada orang lain? Bukan secara harfiah "memberikan", namun lebih kepada "menghabiskan waktu bersama orang lain di saat kita bisa melakukan aktivitas lain".
Baca juga: Setiap Saat Adalah Istimewa
Apakah kita rela saat menunggu orang yang sakit demi kesembuhannya, sementara kita harus mengejar transaksi bisnis? Apakah kita rela menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta, saat kita masih dikejar tuntutan pekerjaan? Apakah kita mau merelakan waktu untuk menghibur teman yang berduka/sedih? Apakah kita mau merelakan waktu untuk sekedar berbincang dengan orang lain?
Begitulah. Selalu ada pertentangan dengan waktu. Kita memiliki aktivitas terjadwal, dan butuh penyesuaian saat dihadapkan dengan konflik kepentingan: haruskah kita meluangkan waktu untuk orang lain? Apakah orang lain juga rela memberikan waktunya untuk kita? Tidak, jangan berpikiran seperti itu. Manusia butuh bersosialisasi, dan menghabiskan waktu bersama dengan orang lain adalah sebuah kebutuhan tak terelakkan.
"Time is a created thing. To say "I don't have time" is to say "I don't want to" -- Lao Tzu
Kembali ke kutipan di awal. Hadiah terbesar yang bisa kita berikan ke seseorang adalah waktu, karena bagaimanapun juga, ada konsekuensi yang timbul saat melakukannya: kita kehilangan waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk hal-hal lain. Tapi, kita jarang memikirkan hal itu, bukan? Bagus, karena jika kita memikirkannya, terasa aneh. Malah sebaiknya tidak usah dipikirkan. Tidak ada ruginya menghabiskan waktu bersama orang lain, sepanjang kita berniat baik. Mereka tentu senang jika kita dapat hadir menemani, hadir memberi penghiburan, hadir memberi semangat, atau sekedar hadir untuk bertukar pikiran.
Memang, ada kalanya kita akan terperangkap dalam tuntutan ini itu sehingga sulit meluangkan waktu untuk sekedar berbincang dengan orang lain (saya pun terkadang demikian), tapi sadarilah, bahwa tanpa interaksi dengan orang lain, hidup akan terasa hampa. Hidup akan jauh lebih terasa menyenangkan saat kita memiliki quality time bersama orang lain. Bukan masalah banyak atau tidak waktu yang kita luangkan, tapi lebih kepada kualitasnya.
Mari luangkan waktu bersama orang tercinta, bersama keluarga, bersama sahabat atau teman. Buat janji temu dengan orang yang sudah lama tidak kita jumpai, dan kita akan menemukan hal-hal tidak terduga sepanjang pertemuan, hal-hal baik yang selama ini tidak kita sadari keberadaannya. Saat orang lain membutuhkan keberadaan kita untuk menghiburnya disaat dia terpuruk, jangan ragu untuk melakukannya. Siapa tahu "waktu" yang kita luangkan untuk mereka justru menjadi momen terindah yang bisa mereka kenang. Momen dimana mereka sadar bahwa mereka masih memiliki kita sebagai orang yang bisa meluangkan waktu. Momen yang dengan ikhlas kita berikan, dan dengan demikian kita menjadi pribadi yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukankah itu terdengar menyenangkan?
Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari hanya karena tidak dapat meluangkan waktu untuk orang lain, hanya karena kita tidak dapat berjumpa dengan seseorang yang sangat membutuhkan kehadiran kita. Jangan sampai kita menyesal bahwa di saat kita sedang berkutat dengan aktivitas super sibuk, di saat itu pula orang yang kita sayangi meregang nyawa, dan kita belum sempat bertemu terakhir kali dengannya.
Hmh...
Ingat, setiap detik yang berlalu, tidak akan pernah bisa kembali. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Bukan hanya waktu untuk diri sendiri, namun juga waktu untuk orang lain. Mari berikan waktu yang kita miliki untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, yaitu waktu yang akan dikenang oleh mereka sebagai waktu berkualitas, dan dengan demikian kita telah memberikan kepastian kepada mereka bahwa kita adalah orang yang dapat diandalkan untuk berbagi waktu bersama.
-Bayu-
Note: Lagu-lagu The S.I.G.I.T selalu sukses menjadi mood booster, khususnya dalam album "Visible Idea of Perfection". Band lokal yang satu ini memang patut membanggakan Indonesia di kancah internasional. Lagu mereka yang berjudul "All The Time" saya putar terus-menerus sepanjang proses menulis.
![]() |
Image source: en.wikipedia.org |
Wow tulisan ini bagus banget kak Bayu btw. Waktu memang sangat berharga termasuk bagi aku pribadi, 1 menit saja sangat berarti. Karena waktu adalah suatu hal yang tidak pernah bisa di ulang kembali :')
BalasHapusMakasih Wida :D
HapusBener banget, "waktu" itu sangat berharga, setiap menit sampe setiap detiknya sekalipun. Hilang satu menit untuk kegiatan bermanfaat, akan beruntung kitanya, begitu pula sebaliknya.
Kualitas waktu.
BalasHapusWaktu lu yang kepake buat nulis ini juga bikin waktu lu berkualitas. Tidak sekadar nulis.
Quality time.
HapusHaha, wah... makasih bro. Alhamdulillah kalo waktu yang gua luangkan untuk menghasilkan tulisan ini termasuk waktu yang berkualitas.
waktu memang merupakan salah satu unsur terpenting di kehidupan. semua orang tentunya punya waktu untuk diluangkan, tapi semuanya pun tergantung pioritas masing2. ada yang lebih mempioritaskan ini, dan mengabaikan yang itu, dan begitu juga sebaliknya. mungkin karena hidup ini tidak terlalu lama, maka kit aharus mulai memaksimalkan waktu dengan mempioritaskan orang2 tercinta. karena betul, setiap detik dalam kehidupan ini takkan bisa kembali. kita harus memiliki mesin waktu, mungkin.
BalasHapusIya Jev, semua orang bisa dibilang punya kesempatan yang sama akan waktunya, ngga ada yang dibeda-bedain. 24 jam kehidupan manusia mah itungannya akan sama satu sama lain.
HapusNah, bener Jev, hidup kita di dunia ini ngga ada yang bisa menjamin akan sampe umur berapa, that's whay waktu yang kita punya sekarang mesti dimanfaatin banget sebisa mungkin, dan kayak yang udah lo bilang, "...memaksimalkan waktu dengan memprioritaskan orang2 tercinta."
Masalah mesin waktu, i think everyone wants that, untuk bisa memutar ulang waktu, tapi yah... kenyataan tidak seindah demikian. Kita tetep harus pinter memanfaatkan waktu yang ada :)
Bahkan di dalam Surat Al-Ashr pun Allah SWT, sudah berfirman bahwa orang yang tidak menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya adalah orang yang merugi.
BalasHapusMaka dari itu relate sama postingan lo Bay. keren.
Time is gift. Tinggal kita bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya atau enggak.
Kalo gue, masih kebanyakan nyepelein soal waktu sih. Misal skripsi yang harusnya bisa segera dikerjakan, malah ketabrak sama jadwal nonton Anime. :(
Sedih, tapi ya mo gimana lagi. Huft.
Bener Ka. Untuk urusan waktu, Allah udah mewahyukannya dalam Al-Qur'an. Maka merugilah orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Alhamdulillah kalo postingannya relate :)
HapusSamaan, Ka. Postingan ini selain gua tulis untuk mengingatkan yang lain, sejatinya sebagai self reminder buat gua pribadi, yang kerap menyepelekan waktu hehe. Duh, gua tahu banget tuh rasanya berkutat dengan waktu untuk nyelesain skripsi, dengan segala alasan penundaan yang kadang muncul hehe (dalam kasus lo malah ketabrak sama jadwal nonton anime ya? :p)
Jangan sedih Ka. Masih ada waktu untuk memperbaikinya. Ayo, semangat ngelarin skripsinya :D
Hmm... aku pernah merasa ngebuang waktu 2 tahun secara percuma dan sia-sia (belum mengejar mimpi apapun).
BalasHapusKayaknya yang berbekas dari 2 tahun itu cuma blog baru doang.
bahkan sekarang kok kayaknya ngelewatin hari ga ada gunanya ya... makan-tidur-makan-tidur. GILA!
Sampai stress sendiri. apalagi kalau ga mood nulis kayak minggu lalu huhuhu.
tanpa sadar kadang waktu itu cepet banget ngehilangnya, sampai nanya ke diri sendiri "ngapain aja ya hari ini?" zzz...
pada akhirnya disaat umur mulai menua..... harus banget mulai produktif setiap hari, entah itu baca buku, atau nulis. abis.... waktu terlalu gampang banget nge-fly.... tahu tahu udah waktunya tidur aja kan haha... miris.
kayaknya harus mulai menjadwalkan diri sendiri untuk mempergunakan waktu ya...
walaupun kadang kita buth waktu untuk "diam dan ngapa-ngapain" but... harus banget itu diminimalisir...
ya seenggaknya seminggu ketemu temen dan quality time bareng..
sama keluargapun harus pergunakan moment secara baik dan sebanyaaaak mungkin!
Satu tahun, dua tahun, atau sampe bertahun-tahun sekalipun Han, toh itu sudah berlalu. Banyak yang mengalaminya juga kok di luar sana. Now it's time to control your future. Masih ada waktu mengejar mimpi, meski itu terasa impossible sekalipun. Nah, oke tuh, ada sebuah blog untuk diperjuangkan. Waktu yang kita sisihkan untuk ngeblog termasuk waktu yang bermanfaat lho :)
HapusGa mood nulis itu mimpi buruk banget ya hehe, i know what you feel. Yap, waktu terlalu gampang banget menguap. Kadang gua juga suka ngerasa begitu haha. Iya Han, setuju, kita mesti mulai produktif, dimulai dari hal-hal sederhana, dipupuk setiap hari. Disiplin diri, itu kuncinya.
Waktu untuk "berdiam dan berkontemplasi" emang penting kok, mesti dijadwalkan juga, toh itu bisa membuat kita "istirahat sejenak" dari bisingnya dunia.
Quality time with friends or family, siapapun mereka... setidaknya itu akan bisa membangkitkan semangat kita lagi. Harus dijaga dan dilestarikan momen-momen berharga bareng mereka :D
aaaaaaak bener banget si.
BalasHapusMenurut aku juga waktu itu hadiah paling luar biasah.
Aplagi kalo ngumpul sama orang-orang tersayang malah sibuk sama gajet tuh sayaaang banget, waktunya itu lhoo, belom tentu selalu ada. :(
kan sayang.
Alhamdulillah kalo lo ikut setuju Dibah :D
HapusSetuju banget, "waktu" adalah hadiah paling luar biasa. Tidak terlihat namun bisa dirasakan oleh yang dapet manfaatnya. Momen yang kita habiskan dengan penuh kualitas bareng temen, sahabat, keluarga, orang tersayang, bahkan hewan peliharaan sekalipun... momen-momen demikian yang justru akan membuat waktu kita ada di dunia ini ngga akan sia-sia.
Iya Dibah, kalo pas kumpul tapi pada sibuk sama gadget-nya masing-masing, duh... mereka belom sadar pentingnya "momen tatap muka" :(
akhir-akhir ini aku ngerasa waktu kayak lari Bay, cepet banget gilaaakk. dari senin uda minggu aja..terus tau tau uda rebo (pertengahan minggu)...lah..perasaan aku masi gini-gini aja ya huhu
BalasHapusquote hasil ngubek-ubek internetnya nyatanya emang bener sih..
setidaknya reminding kita klo di dunia ini kita tuh ga sendiri...makanya kita musti tahan-tahan supaya ga selfies...
ngejar cita-cita atau obsesi sah-sah aja, asal ga melupakan keberadaan orang tercinta *tsaah*.
apalagi keluarga,
klo yang dah berkeluarga..istri anak juga butuh perhatian bapaknya full (misal 1 hari tanpa diganggu kerjaan).
ortu juga paling ga ditelpon kalo ga bisa nengok karena tinggal diperantauan...
tetangga disapa kalo pas ketemu di jalan
temen baik yang baru maupun lama, kalo bisa diperlakukan sama....saling bersapa hangat
karena kita meninggal ingin dikenang sebagai apa kan setelahnya. Of course pengen dikenang yang baik-baik
aihhh bayuuuu, selalu dan selalu artikel kamu 'cerdas' dan berisi, ga yang sekedar kata-kata indah..tapi emang tiap kalimatnya bisa punya roh hingga bikin yang baca ngerasa : Nah !!! Ini nih...!!
gitu..
Iya Nit, apalagi masyarakat urban sekarang kan udah bisa dibilang mendewakan "time is money", sehingga semua butuh cepat, cepat, cepat... dan tiba-tiba aja waktu bener-bener kerasa berlalu dengan cepat, sampe begitu istirahat sejenak di tengah keramaian waktu, kita cuma akan mikir, "Ngapain aja gua selama ini ya? Waktu kok cepet banget tapi perasaan gua masih gini-gini aja..."
HapusItu quote bener-bener ga terduga nemunya, untung bisa gua pake untuk kesempatan kali ini, a special moment :)
Ah iya Nita, kita mesti peduli sekitar, kurang lebih begitulah. Jangan sampe melupakan keberadaan orang tercinta hehe. Dari keluarga, kekasih, teman, sahabat, tetangga, dan lain sebagainya. Mereka hadir untuk menyemarakkan kehidupan kita, jadi udah selayaknya kita memberi perlakuan spesial kepada mereka :)
Bener Nit, kita kalo meninggal tentulah mau dikenang sebagai pribadi yang baik. Alangkah beruntungnya kita kalo bisa seperti itu. Semoga kita semua bisa ya. Aamiin.
Thank you so much Nita, artikel ini dibilang cerdas dan berisi hehe. Dan gua seneng banget kalo pembaca bisa ngerasa relate sama postingan ini, jadi bisa sama-sama dijadiin self reminder :D
Selalu siap baca post kamu bayu, dalam hati pasti aku bilang "Iya bener banget ya"
BalasHapusSeperti itu...
Makasih Risma, alhamdulillah kalo tulisan ini relate sama yang dipikirkan pembaca. Itu salah satu hadiah terbaik yang bisa gua dapet sebagai blogger :)
Hapus"karena manusia tetap terbelah dalam dua kubu besar: mereka yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik, dan mereka yang tidak."
BalasHapusAaaaahhh :((
Parah nih Bayu tulisannya menamparku banget. Ahaahaha.
Jujur, aku belom bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sering banget deh nyesel "Duh, coba kerjainnya waktu itu.", atau "Duh, coba dari kemarin belajarnya.", dan banyak duh-duh lainnya. Terus abis nyesel mau bertekad tuh buat berubah.
Tapi...........
Tapi tetep aja, suka keulang lagi. -_- *toyor diri sendiri*
Gimana ya caranya bener bener berubah? Heuheuuu
Aku juga payah banget atur waktunya. Suka salah nentuin prioritas. Iiihh sebel deh ah >,<
Ah, bener. Luangin waktu kita buat orang orang tertentu itu penting. Aku pernah nyeselll bgt gara-gara ngga sempetin nengok temen sebangku dan kakak kelas, sampe akhirnya mereka meninggal :(
Ngobrol+bercanda sama sahabat juga bisa bikin kita seneengg banget, yang tadinya sedih bete jadi ilang. Cuma ya perhatiin juga sih jangan sampe kelewatan habisin waktunya. Hohoho.
Sekarang moment buat ngobrol sama mama ayah kakak-kakakku jaraaang banget, karena kakak udah pada sibuk dengan urusan masing-masing, aku juga kuliah berangkat pagi banget, pulangnya malem.
Bentar lagi bulan puasa, pengeeeen banget ngerasain buka puasa sekeluarga lengkap kayak dulu masih kecil :(
Ah, sukasukasukaaa sama tulisanmu! Keren ih Bayu nih. Ditunggu tulisan selanjutnyaaaaa!
Waduh, maaf Sabil, kalo tulisan ini bisa ngebuat lo merasa "tertampar" :p
HapusHampir semua orang ngerasa apa yang lo rasain kok, termasuk gua pribadi, yang masih ngerasa duh-duh-duh saat tahu waktu terbuang percuma tanpa sesuatu yang bermanfaat. Bisa ngabisin waktu sendiri untuk meratapin itu semua, tapi... apa yang udah berlalu biarlah berlalu. Ada alesan kuat kenapa Allah SWT masih menginginkan kita berada di dunia ini, salah satunya ya untuk memanfaatkan waktu dengan baik.
Gua ga punya jawaban oke gimana cara untuk berubah selain... membuat perencanaan waktu yang matang. Tapi itu semua kembali ke pribadi kita, mau disiplin atau ngga. Memang terlihat susah, tapi bukan berarti ngga bisa. It's possible :)
Waduh, turut berduka atas kepergian temen sebangku dan kakak kelas lo itu Bil :( bener-bener ngingetin kita semua supaya bisa meluangkan waktu berkualitas dengan orang lain, sebelum mereka "dipanggil Yang Maha Kuasa".
Iya, sekedar ngobrol dan bercanda itu bisa bikin kita bahagia lho, sebuah kesempatan sederhana yang mungkin jarang orang lain sadari manfaatnya. Gua selalu seneng kalo dapet momen untuk bisa sekedar ngobrol dan bercanda sama orang-orang terdekat.
Buka puasa bareng keluarga itu momen indah banget ya, gua tahu banget rasanya. Ah, semoga kita semua masih bisa memanfaatkan sisa waktu ini dengan baik ya.
Makasih Bil, alhamdulillah lo suka tulisan ini. Makasih banyak :D
Ngena banget Bay kutipan dari Mary Kay Ash, meskipun begitu ketika kita meluangkan waktu bersama orang lain dan membuatnya merasa istimewa, terkadang kita malah seperti mayat hidup yang dikendalikan oleh gadget, masing-masing malah sibuk update "kebersamaan" yang seolah-olah tercipta disana, padahal nyatanya saling sibuk balas komen di sosmed :') miris, gue sekarang lebih memilih untuk turn off mobile data ponsel ketika sedang menghabiskan waktu dengan orang lain, gak lain untuk menghargai dan ngasih apresiasi atas kehadiran dan segala bentuk obrolannya :)
BalasHapusHehe iya Vir, gua pas nemu tu quote juga langsung terasa "ngena" banget.
Hapus"Seperti mayat hidup yang dikendalikan oleh gadget" wuih, gua suka kalimat lo ini Vir haha. Bener, gadget emang udah merasuk ke segala aspek kehidupan, termasuk bersosialisasi. Nyatanya, kesibukan dengan gadget saat kumpul bareng adalah fenomena sosial.
Salut sama apa yang lo lakuin Vir, sampe matiin paket data ponsel untuk "menghargai waktu" saat kumpul bareng. Cool :)
Kehadiran, obrolan, ekspresi wajah, tatap mata, tawa spontan, dll... itu momen-momen yang ngga bisa digantikan soalnya ya :D
Bay, boleh bilang nggak sih kalau postingan ini bikin aku baper? :(((((
BalasHapusAku jadi keingatan.... mantan. Bukannya aku mau mengakui kalau aku bisa memanfaatkan waktu, tapi aku ngerasa si mantan nggak memanfaatkan waktunya selama cuti pulang ke Samarinda. Padahal, itu adalah hadiah dari kantornya, hadiah dari Tuhan, dan dia harusnya senang trus merayakannya. Dia merayakannya sih. Tapi nggak sama aku. Dia nggak mau memberi waktunya. Aaak udah ah. Kalau diterusin makin parah bapernya. Dasar Icha, postingan tentang waktu malah disangkut pautin sama mantan. Maafin aku ya, Bay:'D
Aku setuju banget kalau waktu adalah hadiah. Aku juga ada baca postingan tentang ulang tahun. Ditulis di situ kalau hadiah spesial yang kita dapatkan pas berulang tahun adalah waktu. Penambahan waktu. Hadiah yang indah. Dan selayaknya menerima hadiah indah, kita senang dan bersyukur, juga nggak menyia-nyiakannya.
Dan ya, orang yang rela memberikan waktunya itu orang yang keren. Meluangkan waktunya untuk terus berkomunikasi, berhubungan, berinteraksi. Aku nggak bisa mungkirin kalau waktu yang diberikan sama orang ke kita itu indah. Waktu yang sengaja diluangkan khusus buat kita, bukannya waktu mumpung lagi luang jadi ngehubungin kita. Apalagi rela menghabiskan waktu bersama kita. Itu membahagiakan banget. Contohnya kayak Bapak yang kerja jauh trus masih nyempetin buat nelpon nanyain anak-anaknya. Atau orang spesial yang nanyain kabar kita dan ngajak buat menghabiskan waktu buat ngelakuin hal positif bersama-sama. Ngg ngelakuin hal baik-baik dan bermanfaat gitu maksudnya. Bukan hal yang bikin hasil di testpack jadi positif.
YAELAAAH. BAPER SAMA PAKE MESUM SEGALA SI ICHUN. Moga komenku nggak bikin kamu gigitin mouse komputer ya, Bay. Karena kezel gitu misalnya :'D
Ngomongin soal lagu, kayaknya ini kali kedua kamu masukin lagu The S.I.G.I.T ya. Fans garis kerasnya ya, Bay? :D
Waduh, malah bikin baper ya Cha, maaf :p
HapusYang berlalu biarlah berlalu, termasuk waktu dan juga mantan Cha. Selalu ada alasan tertentu di balik tindakan yang dilakukan seseorang, termasuk mantan lo dengan waktu cuti pulang ke Samarinda-nya itu. Diambil aja hikmahnya, dan ikhlas *puk puk Icha* :)
It's okay kok, mau curhat, baper dll... silahkan hehe.
Ya, bener banget tuh yang tentang ulang tahun. Penambahan waktu. Hadiah yang indah. Hadiah yang mesti dimanfaatkan dengan baik.
Iya Cha, keren deh kalo ada pribadi yang masih bisa merelakan waktunya untuk orang lain, rela membagi waktunya untuk kebahagiaan orang lain. Masih bisa bersosialisasi dengan penuh kualitas, bukan sekedar kuantitas. Ah setuju Cha. Kalo ada orang lain yang rela menghabiskan waktu bersama kita, meski cuma tindakan sederhana sekalipun, itu bisa sangat berharga :D
Hahaha. Ya Allah, cuma Icha doang dah yang bisa comment begini haha, pake disambungin ke testpack segala. It's okay Cha. Gua fine-fine aja. Ngga kok, ga sampe gigitin mouse komputer, paling cuma nyemilin kabel charger laptop hehe :p gua malah suka senyum-senyum sendiri dapet comment begini.
Bukan fans garis keras, cukup pengagum aja, karena emang mereka band yang mantap :D
Hidup The S.I.G.I.T!
Garis pemisah paling kentara antara sukses dan gagal dapat diungkapkan dengan 4 kata: SAYA TIDAK MEMILIKI WAKTU.”
BalasHapus(Franklin Field)
----ngulik dari mbah google----
Waktu juga sebagai aset menurut gua , bahkan bisa dibilang aset paling penting , karena suatu pekerjaan yg dikerjakan ataupun yg diciptakan butuh waktu yg berkualitas....
Good bro.
Hasil ngulik Mbah Google lo oke juga nih bro. Ah, jadi kepengen gua tambahin ke dalam postingan tu quote Franklin Field :D
HapusUntuk menuju kesuksesan, waktu emang mesti dimanfaatin bener-bener ya, sesedikit apapun, kalo kita bisa memanfaatkannya secara maksimal, insya allah hasilnya luar biasa.
Ya, ya... gua manggut-manggut nih baca comment lo. Keren. Apapun pekerjaan/aktivitasnya, semua butuh waktu yang berkualitas. Sama kayak aset yang harus dijaga, waktu pun juga mesti dijaga dengan baik.
Thank you Rio for your comment :D
nice info gan.. ooo iya kak kalau ingin tahu tentang cara membuat website yukk disini saja.. terimakasih
BalasHapusSip. Makasih ya infonya :D
HapusGue sangat setuju dengan kutipan pertama tulisan ini. Ketika orang udah ngasih waktunya ke orang lain, setidaknya jangan pernah deh lo sia2in kesempatan apalagi bikin kecewa yang akhirnya ngebuat dia ninggalin lo #malahcurhat hahahaha btw, salam kenal ya^^
BalasHapusNgga pa-pa kok curhat disini, diterima dengan tangan terbuka :)
HapusSip. Jangan pernah disia-siain waktu yang udah kita terima dari orang lain. Saat seseorang rela ngasih waktunya ke kita, ada alasan khusus kenapa dia melakukan itu, dan itu tanda bahwa kita adalah pihak yang dia anggap penting. Bener, jangan menyia-nyiakan kesempatan baik itu.
Salam kenal juga. Thanks ya udah mampir kemari :D
Tahu, apa pekerjaan yang paling mahal di muka bumi ini?
BalasHapusMenunggu.
Karena bayarannya adalah waktu :)
Waaah the sigit itu dulu aku ngefans banget pas masih jaman smp apa sma gitu, tapi sekarang udah ga lagi :)
Wah, iya bener banget Dara... "menunggu" itu pekerjaan paling mahal mestinya ya, soalnya disitu yang dipertaruhkan adalah waktu, yang mana tidak bisa diulang. Kuncinya mau ga mau ya mesti memanfaatkan waktu dengan baik sepanjang proses menunggu, apapun itu, jadi tidak berakhir dengan sia-sia :)
HapusSama, gua juga suka the sigit pas jaman masih sekolah, pas masih bisa dengerinnya lewat radio doang, belom bisa beli albumnya hehe. Sekarang gua masih tetep suka kok, masih didengerin buat mood booster. Mereka band rock lokal yang oke menurut gua :D
Duh, jadi teringat ceramah tarawih semalam yang mungkin masih setema dengan tulisan Mas Bayu kali ini, urgensi waktu. Berapa umur kita saat ini? Berapa lama kita menghabiskan waktu sehari kita untuk tidur? untuk bekerja? untuk makan atau bahkan untuk sekadar bersantai ria? Pada akhirnya, berapa lama waktu yang kita habiskan untuk melakukan ibadah kepada Tuhan? Ah, sama halnya dengan tulisan ini, keduanya sebuah renungan.
BalasHapusSejatinya, memang waktu tak bisa diputar kembali. Oleh karena itu, kita diharuskan pandai-pandai memanfaatkan waktu.
Setuju sama statement Kak Dara di atas euy hahaha.
Ceramah teraweh yang lo dengerin pastinya lebih berbobot dari tulisan ini lah ya Diw hehe. Urgensi waktu semestinya jadi prioritas semua orang, sayang sebagian dari kita terlena (termasuk gua sendiri :p), jadi saat nantinya menyesal ingin mengulang waktu, disaat itu pula timbul keinginan untuk memanfaatkan waktu dengan baik. So, sebelum menyesal, mari bersama-sama renungkan dengan bijak. Apalagi kalo hubungannya dengan beribadah kepada Allah SWT, duh... rasanya masih banyak banget waktu yang terbuang percuma :(
HapusAlhamdulillah kalo tulisan ini bisa dijadiin perenungan Diw. Sip, mari mencoba mulai memanfaatkan waktu dengan baik (also note to myself :p).
Iya, statement-nya Dara oke ya, gua juga setuju :D
mangats ya bay, good taf lho :)
BalasHapussemangat bekerja seolah hidup selamanya, ibadah rajin seolah mati besok
btw komuk dikau mirip juara stand up comedy ntuh yang orang betawi hehe
Iya Ninda, bener tuh... semangat bekerja seolah hidup selamanya, terus memupuk harapan setiap harinya. Untuk ibadah, iya ya... justru semangat mengerjakan seolah akan meninggal besok, atau justru setelah ini. Who knows? "Waktu" bener-bener sebuah hal misterius yang hanya diketahui oleh Allah SWT, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha sebaik mungkin memanfaatkannya.
HapusAh masa mirip? Gua ga pernah ngeh :p
Quote pertama itu loh, nampar banget. 'Waktu' memang indah dan berharga. Terlalu berharga dibuang-buang untuk orang-orang yang gak bisa menghargai waktu orang lain....
BalasHapus"...menyesal karena tidak meluangkan waktu untuk orang lain..."
oh I often made time for someone used to call best friend, but she never appreciate what I've had done to her. So penyesalan gue sekrang adalah waktu gue terbuang sia-sia untuk manusia sial itu.
*eh lok kok malah curhat...
Haha. Pas pertama kali gua nemu quote itu, juga berasa nampar banget, that's why i put that as a first quote. Totally agree with the quote, right?
HapusTomorrow is the past. Don't blame yourself like that. Boleh jadi "sahabat" lo itu tidak mengapresiasi apa yang udah lo lakukan ke dia, tapi yang terpenting adalah jangan menyesali waktu lo yang terbuang untuknya. Remember, time is the greatest gift. Akan ada waktunya semua terbayar dengan manis.
Come on, masih banyak hal yang harus dipikirkan ketimbang menyesali masa lalu.
Ngga apa-apa curhat, semua ditampung kok :)