![]() |
Image source: alibaba.com |
"Jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan yang istimewa"
Entah kenapa kalimat di atas terasa sangat personal. Saya terus memikirkannya hingga kemudian muncul keinginan untuk menuangkannya di blog ini. Siapa tahu dengan menuliskannya, saya merasa lega.
Well, banyak momen terjadi dalam kehidupan manusia, baik itu momen menyenangkan, menyedihkan, mengerikan, mengejutkan, dan sebagainya. Setiap detik yang kita lalui adalah sebuah momen yang hanya terjadi sekali. Detik demi detik terangkai menjadi menit, jam, hari dan seterusnya, menghasilkan jutaan, miliaran (entah satuan apa lagi) momen hidup.
The question is: Bagaimana jika momen yang kita tunggu tidak akan pernah terwujud? Banyak faktor yang dapat menggagalkan sebuah momen, entah itu bencana alam, kelalaian manusia, kerusakan teknis, atau yang paling fatal... kematian.
"Death is not the opposite of life, but a part of it" -- Haruki Murakami
Ya, saya sedang membicarakan kematian. Semua makhluk hidup pasti mengalami kematian. Oke, terdengar menakutkan, ya? Hehe, maaf, cuma sekedar mengingatkan saja kok. Kadang kita semua sadar akan hal ini, tapi belum mau memikirkan lebih dalam, bahwasanya siapakah yang dapat menjamin umur kita di dunia ini akan sampai seberapa lama?
"Setiap yang bernyawa
pasti akan mengalami kematian..." Al Qur'an (QS Ali Imran ayat 185)
Nah, bahkan Allah SWT pun telah berfirman dalam Al-Qur'an mengenai kematian. Sebaik apapun kita merencanakan sesuatu, kita tidak akan dapat mengelak dari kematian. Saya tidak mau berkoar-koar bagai pengkhotbah (saya yakin kalian sudah sadar pentingnya beribadah kepada Tuhan, dan saya sendiri pun masih bergelimang dosa :p). Yang ingin ditekankan disini adalah "Jangan sampai kita menyia-nyiakan momen saat ini, momen manis yang diberikan untuk sebuah tujuan khusus".
Ada momen tertentu dalam kehidupan kita yang memang membutuhkan waktu khusus, seperti ulang tahun, kelahiran, hari besar keagamaan, dan sebagainya. Itu tidak dapat disangkal. Tapi, apakah kita perlu menunggu sampai saat spesial itu datang dan menyimpan sesuatu yang kita persiapkan dengan matang?
Apakah kita harus menunggu mengucapkan rasa sayang kita kepada kedua orangtua saat ulang tahun mereka? Apakah kita harus menyimpan permintaan maaf pada orang yang telah kita sakiti dan memilih mengutarakannya di kemudian hari? Perlu waktu berapa lama lagi bagi kita untuk sekedar mengucapkan terima kasih pada teman atau sahabat yang telah banyak membantu kita?
Tidak ada di antara kita yang mau momen-momen penting tersebut menguap begitu saja karena sebuah hal yang fatal, yakni kematian. Apakah orang tua, saudara, teman, sahabat, kekasih, atau siapapun yang penting dalam kehidupan kita tahu bahwa kita menyayangi mereka? Bagaimana jika kita belum sempat mengutarakan hal tersebut, dan mereka sudah lebih dulu meninggalkan kita di dunia ini?
Bagaimana jika kita sedang bertengkar dengan seseorang, kita belum sempat meminta maaf, dan orang tersebut telah meninggalkan kita selamanya? Bagaimana jika kita belum sempat bertegur sapa dengan seseorang yang penting dalam hidup kita, karena kita terlalu egois untuk memulai percakapan, dan orang tersebut lebih dulu dipanggil oleh Allah?
"The present is a great treasure, live in the present" -- Lailah Gifty Akita
Intinya, setiap saat adalah istimewa. Menurut saya, tidak harus menunggu hari spesial tertentu untuk sekedar mengucapkan maaf, terima kasih atau perasaan sayang kita kepada orang lain. Memang, pasti ada momen tertentu yang kita sudah persiapkan dengan matang, namun haruskah semua hal berpusat pada momen tersebut?
Fiuh.
Ah, akhirnya saya lega bisa menumpahkan pemikiran ini di blog. Tadinya saya berniat menyimpan postingan ini untuk dirilis di tanggal spesial tertentu, namun saya kembali memikirkan mengenai "penghalang abadi". Entahlah apakah hari spesial tersebut akan tetap ada untuk saya, atau justru saya yang tidak ada lagi di dunia ini untuk menikmati hari spesial tersebut? Saya tidak berani membayangkannya, oleh karena itu saya segera merilis postingan ini secepatnya.
Artikel ini bisa saja mengundang perdebatan, tidak apa-apa. Setiap orang bebas berpendapat, silahkan. Saya hanya ingin menekankan pentingnya menganggap bahwa setiap saat adalah istimewa. Kita berhak menjalani setiap hari dengan istimewa, menjadikan setiap momen istimewa, bersama orang-orang yang juga istimewa.
Jangan pernah menyerah menjalani hidup. Semua masalah yang timbul, seberat apapun itu, sejatinya merupakan sebuah fragmen yang menjadikan hidup ini terasa spesial. :-)
-Bayu-
Note: Time to local band. Lagu Andra and The Backbone yang berjudul "Seperti Hidup Kembali" menemani penulisan postingan ini. Sebuah lagu indah yang juga memiliki lirik indah. Big thanks to my friend who gave me the idea for this article. Enjoy the song :-)
![]() |
Image source: id.wikipedia.org |
Dalam hidup kita jangan pernah menunggu datangnya kesempatan tapi bagaimana caranya kita bisa membuat kesempatan itu hadir dalam diri ini. Tidak ada namanya sesuatu yang sia-sia atau tidak berguna. Semua pasti manfaatnya walau hanya kecil tapi tetap percaya bahwa apa yang kita jalani adalah anugrah ilahi
BalasHapusWah, untaian kalimatnya keren banget :D
HapusIya, jangan pernah nunggu datangnya kesempatan. Kalo menunggu datangnya kesempatan, mungkin malah ngga akan ada kesempatan itu. Kita dikasih kehidupan di hari ini, berarti inilah kesempatan kita. Bener banget, ngga ada yang namanya sesuatu itu sia-sia atau tidak berguna.
Kalau ngomongin soal kematian terasa gemetar. Hidup terasa panjang tapi belum bisa berguna untuk orang banyak. Senantiasa mengucapkan terimakasih dan maaf agar hati terasa lebih lega dan lapang.
BalasHapusIya Mas, saya juga sebenernya maju mundur mau nulis tentang kematian, karena takut salah tulis, tapi whatever lah... alhamdulillah udah plong.
HapusSecara ngga sadar, tindakan kita pasti ada yang berguna kok Mas untuk orang lain, meskipun bisa jadi belom ke banyak orang. Nah, mumpung masih dikasih kesempatan sama Allah untuk hidup, kita bisa mulai berbenah, siapa tahu ke depannya bisa semakin berguna buat orang lain. :)
Paling tidak bermanfaat untuk keluarga dan sekelilingnya.
HapusYa, bener banget Mas, at least untuk lingkungan terdekat :)
HapusYeay padahal sempet resah juga tentang orang Indonesia yang kebiasaan banget manfaatin moment, pengen nyampein di blog.. e udah keduluan..
BalasHapusBener banget mas bay, orang kita kebiasaan banget manfaatin moment, sayang2an cuma saat Valentine, padahal setiap hari kan juga bisa numpahin kasih sayang .. maaf2an cuma pas Lebaran, padahal kan kalo kita salah ya wajib hukumnya bagi Muslim untuk saling maaf memaafkan ..
jadi kembali lagi, terlepas dari hari apa moment itu berlangsung, setiap hari, setiap saat adalah istimewa ..
Ngga apa-apa kok Ka, tulis aja, siapa tahu lo punya pendapat beda sama gua. Come on, write it in your own blog. Kalo punya gua ini sebatas nuangin ganjel di pikiran dan hati *halah*
HapusYang paling gua takutin itu adalah kenyataan bahwa setiap orang bisa aja dipanggil sama Allah SWT kapan pun, tanpa kita tahu. Apa jadinya kalo itu terjadi sama orang yang kita sayangi/penting dalam hidup kita? Jangan sampe kita kehilangan momen itu dan memendam apa yang selama ini kita rasain.
Ya, setiap saat adalah istimewa. Thanks atas persetujuannya :)
Hari spesial emang moment yang pas buat nglakuin hal hal spesial, meski semua hari klo dijalani dg hepi tentu berasa spesial selalu ya
BalasHapusHmmm klo yg bertengkar, trus blum sempet minta maaf ato bertegur sapa, tp fianya dah berpulang duluan, pasti rasanya nyesek juga ya
Moga moga tulisan ini bisa jd self reminder biar kita selalu guyub rukun dg temanteman, saudara n handai taulan...siiipp
Iya bener Mba, ngga bisa dipungkiri kalo pasti ada hari-hari tertentu yang dijadiin hari spesial. Ngejalanin setiap hari dengan semangat "hari spesial" itu akan ngejadiin semuanya berbeda *hasek*
HapusNyesek banget Mba rasanya kalo begitu hehe. Ya, alhamdulillah kalo tulisan sederhana ini bisa dijadiin self reminder :)
Hmmm jadi kapan aja bis ajadi spesial asal kita mikir kalo itu spesial. GItu kan ya? \:D/
BalasHapusBener banget bro, tergantung mindset hehe. Selain hal itu, yang mau ditekenin di postingan ini adalah jangan sampe kita nyesel menyimpan sesuatu yang seharusnya menjadi momen indah, dimana momen itu akhirnya ngga akan terjadi akibat "kehendak Allah SWT" :(
HapusWah. Setiap saat itu memang moment yang istimewa, dan istimewa itu cuma bisa dirasakan kalau kita selalu bersyukur kan ya? Gak perlu nunggu moment tertentu untuk lakuin sesuatu (bilang sayang ke orang tua, minta maaf, dll) karena mungkin aja besok kita gak akan bisa dapet kesempatan untuk menikmati momen yang di tunggu-tunggu itu. Hiks.
BalasHapusTerima kasih sudah mengingatkan tentang ini \:D/
Bener banget, bersyukur itu kunci untuk menikmati hidup. Sebesar apapun rintangan yang kita lalui, dengan bersyukur insya allah hati jadi damai. Iya, kehendak Allah SWT adalah sebuah hal yang ngga akan bisa diganggu gugat oleh makhluk manapun. So, kita mesti pake kesempatan saat ini sebaik mungkin.
HapusSama-sama. Alhamdulillah kalo bisa jadi bahan perenungan :)
Iya, sih. Untuk melakukan apa-apa kebanyakan manusia menunggu waktu yang tepat, atau hari spesial. Nembak cewek misalnya, kadang ada orang yang nunggu tanggal cantik. Tapi karena kelamaan nunggu momen itu, dia malah keduluan cowok laen. Hahaha.
BalasHapusJadi, setiap saat memang istimewa. Seperti ngeblog atau berkarya dari usia dini. Ya, gak perlu nunggu tua dan banyak pengalaman dulu baru berkarya, kan? :D
Hahaha, analoginya bener kok. Kalo nembak cewek emang biasanya nunggu tanggal cantik atau momen romantis, eh tiba-tiba shock pas keduluan sama cowok laen :p
HapusBener Yog. Sesuatu yang bermanfaat seperti ngeblog ngga perlu ditunda-tunda lagi. Beruntunglah yang bisa berkarya dari usia dini. Sebuah karya ngga akan lekang oleh waktu, justru mengabadikan nama si pembuat karya tersebut :)
Postingan ini nggak mengundang perdebatan kok, Bay. Menurutku malah mengundang hasrat buat curhat. Seenggaknya itu buat aku sih. Fufufufufufu.
BalasHapusIya bener, setiap saat memang istimewa. Aku jadi ingat sama kebiasaanku yang suka nunggu momen-momen spesial buat nelpon Bapak yang ngerantau. Aku ngerasa bakal aneh kalau tiba-tiba nelpon beliau. Aku mikirnya pasti bakalan spesial kalau nelpon pas di hari ulang tahun beliau, pas di rumah ada berita bahagia, pas pengen minta uang pulsa (Eeh itu istimewa juga nggak sih? Astagfirulah). Aku juga kalau lagi pengen cerita, malah nunggu beliau yang nelpon. Tapi ternyata itu salah karena kematian bisa datang kapan aja. Bisa aja pas momen spesial itu datang, aku mau nelpon, eh aku atau bahkan beliau malah.... Ya Allah kenapa jadi mau nangis gini.
Andra & The Backbone! Aku suka. Yang lagu Hitamku juga suka. :))
Awalnya gua udah khawatir aja bakal ada yang beranggapan negatif Cha, tapi ya udah lah, toh setiap orang bebas mengutarakan pendapat, ya kan? Hehe. Malah mengundang hasrat untuk curhat ya? Boleh-boleh aja kok, silahkan...
HapusKomunikasi dengan orangtua itu penting, dalam urusan apapun (termasuk minta uang pulsa :p). Kalo selama ini nunggu beliau telpon untuk cerita, mungkin next-nya bisa dicoba lo yang nelpon dulu, jadi beliau merasa bahwa lo memang membutuhkan beliau. Iya Cha, kematian bisa datang kapan aja, dalam sekejap mata yang ngga akan kita duga malah :(
Gua merasa bahwa gua perlu mengingatkan orang-orang mengenai hal ini...
Yes, Andra and The Backbone. Iya, lagu Hitamku juga bagus tuh. Dua lagu itu (Seperti Hidup Kembali & Hitamku) sering wara-wiri di playlist gua hehe, cuma "Seperti Hidup Kembali" lebih menyentuh secara personal liriknya, favorit banget :p
Btw, Hitamku yang ini bukan, sih?
Hapus"Maafkan kata yang terucap, akan kuhapus jika ku mampu." Ahaha.
Iya Yog, bener yang liriknya begitu. Keren itu lagu :D
Hapusteringat dengan perkataan Dr. Aidh al Qorni. dalam kitabnya "laa tahzan " dia berkata , hari ini hari ini, jangan terlalu kau ratapi masa lalumu karena itu kedunguan, dan jangan pula kau khawatirkan masa depanmu, lantaran banyak sekali kekhawatiran dimasa yang akan datang justru tidak terjadi. tapi yang terpenting adalah hari ini, saat ini. gunakan dan jangan sia-siakan.
BalasHapusWah, Laa Tahzan buku luar biasa tuh, sangat bagus :)
HapusMeratapi masa lalu itu suatu bentuk kesia-siaan ya, karena yang berlalu sudah pasti berlalu. Ya, yang terpenting adalah masa saat ini. Gunakan dan jangan sia-siakan. Sip. Terima kasih tambahan quote inspiratifnya :)
Parah si, jadi merinding baca postingan ini.
BalasHapusIya juga ya, gua hampir ga pernah bilang sayang ke amam, tapi sebenernya ya sayang, gak pernah enggak. cuma gua malu aja bilangnya. ntar kalo gua gak sempet gimana ya?
Ya, intinya jangan nyia-nyiain waktu si, kepulangan bisa menjemput siapa saja tanpa kenal toleransi.Jangan nunda-nunda kerjaan juga, kerjakan selagi sempat. :')
Haha. Maaf Dibah, niatnya cuma mau ngingetin aja kok, toh "kematian" pasti terjadi, kan?
HapusKebanyakan dari kita (termasuk gua sendiri) pun begitu. Kita sebenernya sayang sama seseorang tertentu, cuma malu ngungkapinnya, toh udah mikir bahwa udah sama-sama tahu. Tapi, berkaca pada penjabaran gua di atas, apa jadinya kalo Allah berkehendak lain? :(
Bener banget, tanpa toleransi penjemputannya. Sip, jangan nunda-nunda kerjaan juga :D
Ada kata" yg elit banget menurut gua mas bay ,
BalasHapus"Banyak faktor yang dapat menggagalkan sebuah momen, entah itu bencana alam, kelalaian manusia, kerusakan teknis, atau yang paling fatal... kematian. "
Ini yg sering gua alamin ,
Postingan lu keren abis , ditambah sentuhan artikel bernuansa religius ,,
Ga bisa komen" apa , cuma artikel ini emang enak dibaca ,,
Keren....
Wah makasih kalimat gua dibilang elit hehe. Kalimat itu semoga bisa jadi perenungan ya bro, toh sebuah momen itu, mau diatur sesempurna apapun, bisa aja ngga terlaksana, apalagi kalo "faktor kematian" udah berbicara.
HapusKutipan ayat Al-Qur'an nya gua masukkin biar dalilnya semakin kuat hehe. Firman Allah SWT ngga bisa diganggu gugat.
Thank you Rio for your comment :)
kita tak tahu kapan kematian itu datang bisa saja besok, jadi hendaklah kita selalu beribadah dan mengingat allah. karena penyesalan itu datangnya terakhir kalo datangnya awal itu namanya pendaftaran.
BalasHapusBener banget bro, ngga ada satu orang pun yang tahu kapan kematian datang. Udah semestinya kita kuatin ibadah. Jangan sampe nyesel belakangan.
HapusHaha, kalo di depan namanya pendaftaran ya :p
Tulisan Mas Bayu ini entah kenapa mempunyai ciri khas yang khas Mas Bayu banget menurutku. Lanjutkan Mas! :D
BalasHapusMemang, keresahan itu sebaiknya langsung dikonversikan saja ke dalam tulisan, Mas. Terlebih lagi kalau tulisan itu merupakan keresahan yang bisa bermanfaat buat orang lain atau bahkan menginspirasi. Beuh nilainya jadi double itu pasti hehehe.
Berbicara mengenai kematian. Duh ini berat.
Kitab suci sendiri cukup tegas melantunkan bahwa "Kullu nafsin Dzaaiqotul Mauuut." Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mau gamau dan siap gasiap ya semua dari kita pasti akan dicabut nyawanya. Kalau sudah mati ya tak bisa lagi deh bercanda ria bersama keluarga, sahabat, dan teman lainnya.
Setuju banget bahwa setiap saat adalah istimewa. Dengan begitu, kita tak usah menunggu hari ibu untuk membelikannya kado, tak usah menunggu lebaran untuk maaf-maafan. At least, sama seperti yang dilontarkan sama bang Azka lah ya. Nah, maka dari itu menurutku lagi bahwa postingan ini lurus lurus aja kok dan tidak mengundang perdebatan.
Ohiya, tambahan.
HapusSelalu suka sama tambahan lagu yang mengiringi penulisan post ini. Akhir-akhir ini saya mengikuti juga nih mas lagu lagunya hehehe.
P.s Maaf juga baru bisa berkunjung lagi :)
Wah, alhamdulillah dibilang berciri khas hehe.
HapusIya nih, sekedar numpahin apa yang ada di pikiran. Soalnya kadang ganggu mulu, lagi ngerjain ini itu, eh idenya nongol terus, seolah-olah minta langsung dituangin di tulisan hehe. Semoga bermanfaat untuk pembaca.
He-eh, bicara tentang kematian berat, takut juga pas mau nulisnya. Al-Qur'an udah secara jelas menuangkan tentang kematian ini, sekarang tinggal kitanya yang mesti jeli menyikapi.
Ya, meski sebenernya ada waktu yang dikhususkan untuk suatu hal, poinnya adalah kita mesti bisa memanfaatkan waktu dengan baik. So, setiap saat adalah istimewa :)
Haha, wah seneng deh lagu-lagu yang gua taro ada yang ngikutin. Itu murni kebiasaan gua setiap kali nulis mesti ditemani lagu, jadi ya akan selalu naro "note" di bawah postingan :p
Oke sip, ngga apa-apa kok, gua juga kadang telat mampir ke blog lo akibat urusan ini itu hehe *maaf* :D
memaksimalkan peluang seadanya itu lebih baik
BalasHapusBener banget. Peluang sekecil apapun, mesti dimaksimalkan untuk hasil yang juga maksimal :)
HapusBW...menyimak dulu biar tambah teman dulu. makasih artikelnya.
BalasHapusOke sip, ngga apa-apa menyimak dulu. Semoga artikelnya bermanfaat ya. Terima kasih juga udah berkunjung kemari :)
HapusMmm pasti deh, postingan yang punya banyak Quote yang ngena banget ya disini.
BalasHapusBener. Kita sering bangwt nunggu momen yang pas buat ngelakuin suatu hal. Kasarnya sih nunda. Gitu kan yah?
Kalo dipikir2 emang gak baik sih nunda sesuatu padahal kita nggak tau kedeoannya bakalan kayak gimana.
Cuma kadang nunggu waktu yang tepat juga perlu mas, kayak misalnya ngambil keputusan gitu, kita kan gak bisa buru2.
Misalnya nih. Kita mau ngelamar seseorang, kita harus nunggu momen yang tepat dulu kan? Masa iya momen lagi berkabung misalkan, terus ngelamar.
Duh mas. Ini kayaknya gak nyambung sama postingan. Maaf yah :))
Haha, quote-nya sengaja dikumpulin dan digodok untuk bahan artikel. Alhamdulillah kalo ada yang ngena ke pembaca :D
HapusNgga kok Put, comment lo nyambung sama postingannya. Gua malah mesti berterima kasih nih karena lo udah ngasih sudut pandang laen hehe. Bener, dalam hidup kita emang ada momen khusus yang "harus" menunggu saat-saat khusus (kayak proses melamar yang lo contohin). Nah, untuk yang di luar itu, sesuatu momen yang seharusnya kita udah bertindak cepat (meminta maaf, berterima kasih, mengungkapkan rasa sayang), akan sayang kalo hilang begitu aja akibat kematian.
Kurang lebih begitulah intinya. Once again, thanks ya comment-nya :D
Iyah gue setuju banget sama yoga heheh, meskipun udah diplaning gak akan ada artinya kalo tanpa "aksi" jadi ya gak perlu nunggu-nunggu waktu yang istimewa aja, karena ya itu setiap saat itu istimewa dengan segala momentnya
BalasHapus((o(^_ ^)o))
Ngga akan ada artinya kalo tanpa aksi ya Vir hehe.
HapusSip deh, setiap saat itu emang istimewa dengan segala momentnya. Fantastis :D
ilmu yang sangat bermanfaat sekali, di catat dalam hati, thks lur...sudah mau berbagi.
BalasHapusWah, terima kasih Kang, alhamdulillah kalau bermanfaat buat pembaca. Thanks juga sudi mampir kemari :)
Hapusmantap mas, menahan-nahan itu memang kurang mengenakkan karena kurang melegakan. termasuk, menahan perminataan maaf kepada orang tua. kebanyakan nunggu justru malah bisa bikin aksi kit agagal sendiri karena pikiran yang ada keburu numpuk..
BalasHapusYa, bener bro, menahan-nahan emang kurang mengenakkan, apalagi menahan permintaan maaf kepada orang tua (semoga kita semua terhindari dari ini, soalnya orang tua itu mesti dihormati).
HapusPikiran yang numpuk bisa jadi faktor yang ngegagalin sebuah rencana juga tuh, bener banget :)
ah nyimakwe dulu kang, mau komentar apa, komentarnya sudah habis dengan yang di atas, he,,he,,Bw dulu.
BalasHapusHaha, boleh, boleh... makasih banyak lho Kang udah mampir kemari :D
HapusSelagi bisa diungkapin, ungkapin aja selama itu baik, walau cuma bilang "ak sayang ibu atau bapak"(berlaku juga buat pasangan ataupun saudara kandung heheheheheh...),walau kadang terdengar sepele atau malah alay, tapi kadang ungkapan2 itu malah bikin orang terdekat kita jadi berseri2, malu2 meong lah klo kata istilah hehehhe.... menyenangkan orang tersayang itu gak selalu dengan materi..., bahagiain orang2 tersayang dan terdekat selagi masih bisa dengan apapun yang kita bisa, jangan biarkan mereka sedih.kadang pelukan juga bisa menunjukan rasa sayang dan rasa nyaman. Hehehhe....
BalasHapusBapeerr yee sayaaa hahahhahahaha....
Happy blogging kak bay :)
Selagi bisa diungkapin, ungkapin aja selama itu baik, walau cuma bilang "ak sayang ibu atau bapak"(berlaku juga buat pasangan ataupun saudara kandung heheheheheh...),walau kadang terdengar sepele atau malah alay, tapi kadang ungkapan2 itu malah bikin orang terdekat kita jadi berseri2, malu2 meong lah klo kata istilah hehehhe.... menyenangkan orang tersayang itu gak selalu dengan materi..., bahagiain orang2 tersayang dan terdekat selagi masih bisa dengan apapun yang kita bisa, jangan biarkan mereka sedih.kadang pelukan juga bisa menunjukan rasa sayang dan rasa nyaman. Hehehhe....
BalasHapusBapeerr yee sayaaa hahahhahahaha....
Happy blogging kak bay :)