Titik Balik Kehidupan: Apa Kisahmu?

Image source: firstfruit.com

















Semua hal dalam hidup mengajarkan kita satu hal: "terus lanjutkan hidup".

As simple as that. Entah itu momen kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, kemarahan, dan sebagainya. Pengalaman hidup tidak pernah mengajarkan manusia untuk memilih kematian, karena bukan itu yang diinginkan Allah SWT kepada setiap makhluknya. Apakah misal, hanya karena kehilangan seseorang yang kita sayangi, lantas kita juga harus mengakhiri kehidupan ini?

Come on... 

Bukan hanya kita saja yang mengalami apa yang kita rasakan saat ini. Setiap kebahagiaan yang terpancar, setiap derai tawa, setiap tangis, setiap luka, dan sebagainya... semua manusia mengalaminya, hanya saja levelnya berbeda. Allah SWT akan memberikan ujian hidup kepada manusia sesuai level keimanannya. Jika kita mampu melewati ujian tersebut, kita akan menemukan makna kehidupan. Dari situ, kita akan merasakan sebuah titik balik (turning point).

Titik balik bisa dikatakan sebuah momen dimana kita dapat membuat diri ini menjadi lebih baik lagi. Apabila kita mengalami kebosanan hidup dan berhasil keluar dari belenggu rutinitas, bisa jadi itulah titik balik. Atau saat kita berhasil menamatkan sebuah studi, berhasil mendapatkan promosi pekerjaan, berhasil memenangi sebuah pertandingan, berhasil menikah, berhasil memiliki buah hati, dan sebagainya.

Menyenangkan? Tentunya. Mendapat sebuah momen dimana akhirnya kita merasa "hidup kembali" adalah dambaan semua orang, dan tidak mudah mendapatkannya. Apakah itu berarti setiap titik balik didapatkan dari momen kebahagiaan? Tidak. Sebuah titik balik kehidupan bisa saja berasal dari keterpurukan, dari kusutnya permasalahan hidup, dari situasi kalut, dari situasi statis, atau dari situasi yang tidak terduga, karena kehidupan ini memang penuh dengan misteri, dan itulah yang membuatnya terasa "menggigit". Justru kebanyakan titik balik berasal dari hal-hal semacam ini.

Saya memiliki beberapa titik balik dalam hidup, salah satu contohnya adalah saat berhasil keluar dari belenggu rutinitas beberapa minggu belakangan ini, dengan menyempatkan diri cuti dari pekerjaan dan pergi menikmati indahnya alam. Dari situ saya berhasil merubah mindset bahwa kehidupan ini harus tetap dijalani dengan penuh rasa syukur, bahwa tidak sebaiknya kita menyalahkan keadaan. 

Kita yang harus berjuang sendiri mengatasi semua ujian hidup yang ada. Hanya diri kita yang bisa. Ikhlas. Jalani dengan penuh rasa syukur. Tebar kebaikan untuk orang lain.

Well, bukan berarti saya lantas menjadi orang yang super sempurna. Tidak ada yang seperti itu. Saya hanya mencoba meresapi momen titik balik ini dengan sebaik mungkin. Saya tidak tahu sampai kapan ini bertahan, semoga selama saya hidup. 

"The turning point in the process of growing up is when you discover the core of strength within you that survives all hurt"  -- Max Lerner

Kalian pasti pernah mendapatkan sebuah titik balik dalam hidup juga, kan? Sebuah momen dimana akhirnya kalian merasa bahwa "ah, akhirnya bisa seperti ini juga" atau "ah, ternyata semua indah pada waktunya" dan perasaan semacam itu. Bisa saja titik balik itu didapat saat kalian berhasil lulus kuliah, berhasil menikah, berhasil memiliki buah hati, berhasil melewati rintangan hidup, berhasil bangkit dari kegagalan, berhasil keluar dari kesedihan yang mendalam, dan sebagainya.

Silakan berkomentar. Mari berbagi kisah, siapa tahu menginspirasi yang lain juga :-)

-Bayu-



Note: Kekuatan musik Coldplay mampu membius proses penulisan. Lagu mereka yang berjudul "Trouble" mengalun sepanjang proses menulis. Terima kasih kepada teman saya, yang telah memberikan ide mengenai titik balik ini. You know this song is really suitable for this article :-)
Thank you.


Image source: en.wikipedia.org

29 komentar

  1. titik balik saya saat putus dari pacar hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, momen putus dari pacar juga bisa dijadiin titik balik (turning point), sepanjang bisa ngasih kita pelajaran berharga, and kita move on dari situ :p

      Hapus
  2. "Titik balik bisa dikatakan sebuah momen dimana kita dapat membuat diri ini menjadi lebih baik lagi".

    Kata" ini yg gua suka , emang pas bgt sama keadaan gua....wkwkwkwk.
    Keren artikelnya bay...

    Mantep lah pokok nya...

    Sukses terus sama blognya....


    BalasHapus
    Balasan
    1. Yo'i bro, intinya momen yang bisa bikin kita ngerasa menjadi seseorang yang lebih baik, momen perubahan dari situasi buruk/situasi stagnan yang menjerat kita.

      Wah, bagus deh kalo tulisan ini bisa relate sama apa yang lo rasain. Hal-hal semacem begini nih yang selalu ngebuat gua semangat nulis.

      Sip, sama-sama, sukses juga buat blog lo yang semakin hari semakin keren aja haha, lanjutkan... :-)

      Hapus
  3. titik balik saat teman - teman mulai "menjauh" untuk mengejar cita - cita (begitu juga saya), eh saat "di atas", aku malah dianggap sombong, padahal dulu waktu susah nggak ada yang menemani. Aku juga nggak berpikiran buruk tentang mereka, entahlah hanya sahabat yang bertahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kondisi dimana satu-persatu teman mulai mengejar cita-cita masing-masing kayaknya hampir dialamin semua orang ya hehe. Sabar Mba, omongan orang memang suka macam-macam, jalanin aja apa yang harus kita jalankan.

      Bener, jangan sampe berpikiran buruk tentang mereka, toh pada akhirnya kelihatan siapa yang masih setia menemani dan mana yang tidak. Sekalinya berpikiran buruk, apapun hasilnya akan buruk :-)

      Hapus
  4. Titik balik ini diistilahkan dg muv on bukan bay...
    Iya klo itu berhubungan dengan sesuatu yang menyedihkan ya

    Menjalani khidupan seperti air yg mengalir meski mendapat kesusahan yg bertubi tubi justru malah membuat mental seseorang semakin setrong ya...tahan banting..
    Ketimbang yg apa apa uda enak..mungkin sesekali memang perlu adanya ujian hidup..
    Yg terpenting kita sanggup melewatinya dan akhirnya ketemu yitik balik yg membuat on lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih begitu Mba, toh move on dari sesuatu yang pelik itu kan bergerak ke arah yang positif, ninggalin apa yang ngehambat kita di belakang. Ngga harus menyedihkan kok, kalo kita stuck akan suatu rutinitas yang mengikat dan bisa keluar dari belenggu itu terus dapet sesuatu positif, bisa dibilang titik balik.

      Setuju, ujian hidup akan membuat kita lebih strong/tahan banting, dan memang dibutuhkan hal itu hehe.

      "Yg terpenting kita sanggup melewatinya dan akhirnya ketemu titik balik yg membuat on lagi" -- mantap deh kalimatnya Mba Nita, setuju sekali :D

      Hapus
  5. Saat gagal masuk kuliah di kampus pilihan pertama dan lulus di pilihan kedua, saat itu saya sempat kecewa tapi saya yakinkan pada diri sendiri "saya bisa bersinar di manapun saya berada", akhirnya alhamdulillah saya cukup aktif dan dikenal di kampus (paling tidak sebagai seorang yang paham dengan media dan kepenulisan) hehe. Itu termasuk titik balikan kan Masbro? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget bro, itu bisa dikatakan sebuah titik balik (turning point). Kegagalan bisa mengajarkan satu hal: tidak selamanya apa yang kita mau akan tercapai. Bisa jadi gagal masuk di kampus pilihan pertama itu sebuah tanda kalau kampus kedua lebih menawarkan kesempatan untuk bersinar, dan ternyata benar kan... belum tentu di kampus pilihan pertama bisa begitu.

      "Saya bisa bersinar di manapun saya berada" --> wah, quote bagus untuk semuanya nih, thanks ya :-)

      Hapus
  6. titik balik saya adalah saat ada rambu putar Arah,, putar arah ke hal yang lebih baik dari arah sekarang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip. Segala sesuatu harus lebih baik dari masa sekarang :-)

      Hapus
    2. pastinya karena kita sendiri yang bisa merubah kisah kita

      Hapus
  7. Titik balik gue saat sudah yakin terhadap pasangan, orangtuanya pun merestui gue, eh ternyata gue malah diselingkuhin. Asli itu tidak disangka-sangka :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, sorry to hear that Yog. Diselingkuhin emang sakit dan ngga disangka-sangka, tapi ambil sisi positifnya aja: berarti lo masih dikasih tanda bahwa dia bukan yang baik buat lo.

      At least dari momen itu lo mendapat sebuah titik balik. Ayo semangat :-)

      Hapus
  8. Yosh! Kalo udah dapet titik balik dan ngelewatinnya bakal jadi seru yaa. Yang penting hajar terus! *ini hidup atau tinju sih?*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, yo'i bro... seru deh kalo udah dapet titik balik dan berhasil ngerubah hidup jadi lebih baik ke depannya. Justru kalo kita "dihajar" sama hidup, kita bisa dapet pengalaman berharga dari situ.

      So... hajar terus permasalahan hidup! *lebih ke arah tinju berarti hehe*

      Hapus
  9. Titik balik .... Hm ... apa ya? -,-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya sebuah momen yang bisa membuat Mba yakin kalo akhirnya kita bisa merasakan perubahan hidup ke arah yang lebih positif. Pasti ada kok, bisa jadi momen saat kita lulus kuliah, saat menikah, punya anak, dll :-)

      Hapus
  10. Sebagai manusia biasa, kadang juga saya sering mengeluh,,tapi setelh dipikir - pikir mungkin setiap orang punya peran masing - masing dalam kehidupan ini, ada yang jadi tukang becak, guru, buruh dll. ada yang miskin, ada juiga yang kaya,,, yah inilah yang membuat titik balik setiap orang pun jadi berbeda - beda, kalau setelah baca artikel ini saya jadi bingung "titik balik" kehidupan saya gimana yah ?? hahah,,, mungkin titik balik kehidupan saya adalah ketika bisa buka toko komputer sendiri kali yah...:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget bro, titik balik setiap orang itu berbeda, ada yang menganggap lulus kuliah adalah titik baliknya, tapi ada yang menganggapnya sebagai sebuah kutukan. Masih banyak contoh lain.

      Titik balik ketika bisa buka toko komputer sendiri --> well, ini bagus, sebuah momen dimana akhirnya bisa ngebangun bisnis sendiri, yang mana dari bisnis tersebut akan nemuin banyak tantangan & peluang. Itulah semangat titik balik yang dimaksud :-)

      Hapus
  11. Gue sih pernah jatuh ke titik terendah hidup gue, dan syukurnya gue sekarang kembali bangkit dan sedang berproses menuju titik puncak, doakan gue istiqomah....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, pernah jatuh ke titik terendah dalam hidup ya. Tenang bro, itu wajar, toh hidup ini kan bagai roda yang berputar. Alhamdulillah kalo sekarang bisa kembali bangkit. Come on, semangat berproses menuju titik puncak, raihlah titik balik itu :-)

      Sip, akan didoakan kok.

      Hapus
  12. titik balik
    Dimana seorang manusia menjalani sebuah proses kehidupan untuk belajar menjadi pribadi yg lebih baik dari sebuah pengalaman dimasa lalu .bgtu bukan om titik balik badboy menjadi godboy .keren blog nya om sukses ga sengaja nemu blog ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget bro. Bisa dibilang begitu. Kuncinya adalah "menjadi pribadi yang lebih baik dengan berbekal pengalaman masa lalu". Terkadang orang menyepelekan masa lalu yang buruk, namun sebenarnya itu bisa digunakan sebagai pemicu untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.

      Bad boy menjadi good boy. I think that is a good example.

      Makasih banyak :D
      Btw, ngga usah panggil "om", panggil aja "Bayu".

      Wah, ini nih yang namanya berkah. Blog ini ga sengaja ditemukan, eh malah dapet bonus dikasih comment, makasih banyak ya :D

      Success to you too...

      Hapus
    2. Bnyak orang tidak pernah menyadari hikma dari sebuah proses hidup bro dikarna kan lupa gmna cara nya untuk tetap selalu bersykur .hehe
      Pengalaman hidup adalah guru dari segala guru yg sangat berarti agar manusia tidak pernah terjebak kembali dikelam nya masa lalu .hehe ga nyambung ya ane
      Maaf ya
      Makasih
      Sucses juga buay blog nya


      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

 

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.