
Image source: theservicecoach.com
Membaca itu menyenangkan.
Bagi kalian yang memang gemar membaca, pasti akan setuju dengan kalimat di atas. Bagi yang tidak, mungkin akan menyatakan kebalikannya. Tidak apa-apa, toh tulisan ini dibuat bukan untuk mencari perdebatan. Kenapa membaca terasa menyenangkan? Karena selalu ada sebuah makna, sebuah ilmu, sebuah bahan renungan, dan beragam manfaat lain yang didapat.
Sebelumnya, di blog ini pernah dibahas mengenai nyaman membaca buku yang memiliki fisik ketimbang buku digital, yang ada hubungannya juga dengan kegiatan membaca. Kali ini pembahasannya berbeda, lebih mengetengahkan mengenai beragamnya jenis bacaan yang ada di sekeliling kita, di era modern seperti ini. Dunia ini sangat luas, dan kita belum tentu mampu mengunjungi setiap jengkalnya. Disinilah hadir "tulisan" yang berperan sebagai pemberi kabar dari seluruh penjuru dunia.
Politik, ekonomi, sosial, olahraga, seni, juga entertainment adalah beberapa topik yang diminati masyarakat, dan terdapat banyak jenis tulisan mengenai semua topik tersebut. Di era internet yang sudah sangat maju seperti sekarang, perkembangan berita dengan mudahnya dapat kita ikuti, hanya dengan meng-klik beberapa kanal berita terpercaya, atau cukup dengan mengetik keyword-nya di google (atau search engine lain). Hebat ya, seolah dunia berada dalam genggaman. Mengikuti perkembangan berita tentunya tidak akan pernah ada habisnya, setiap detik selalu saja ada berita.
Perkembangan internet juga membuat masyarakat memiliki satu kegiatan baru lagi, yakni "membaca timeline media sosial". Aplikasi media sosial yang semakin banyak telah memicu timbulnya budaya masyarakat urban yang dipenuhi dengan "update kegiatan". Facebook, Twitter, Path, Google Plus, LinkedIn, Instagram, dan semacamnya (masih banyak lagi) menjadi ajang masyarakat untuk berinteraksi dengan sesama di dunia maya. Bisakah timeline media sosial disebut sebagai bahan bacaan? Tentu saja, dan tentunya kita pasti memiliki setidaknya satu akun media sosial (setidaknya ya, karena dalam kenyataan biasanya lebih dari itu hehe).
Tidak dipungkiri juga bahwa aktivitas yang seringkali kita lakukan sebelum dan sesudah tidur adalah membaca timeline media sosial. Khusus untuk sumber bacaan yang satu ini, kita harus pandai menjaga emosi. Jika emosi kita labil, maka saat melihat teman kita mem-posting sesuatu di media sosial, yang timbul adalah perasaan iri, berpikiran negatif bahkan depresi. Buang jauh-jauh semua prasangka buruk tersebut. Kita hanya akan merugikan diri sendiri jika terus-menerus memasang mindset negative thinking saat membaca postingan teman di media sosial.
Pembahasan mengenai media sosial ini tampaknya butuh penjelasan lebih mendalam (juga dapat menimbulkan multitafsir) mengingat semakin banyaknya masyarakat mengakses hal tersebut. Maaf, pembahasan kali ini hanya terfokus pada "munculnya kecenderungan membaca timeline media sosial sebagai rutinitas masyarakat urban".
Oke, kembali ke bahan bacaan. Cepatnya sebuah informasi tersebar melalui internet membuat dunia ini dibanjiri oleh beragam informasi. Sebagian besar bahan bacaan sudah mengikuti perkembangan teknologi terkini. Teknologi tersebutlah yang mendorong masyarakat memanfaatkan akses internet untuk menyebarkan sebuah informasi. Seorang warga biasa dapat dengan mudah menyebarkan sebuah informasi melalui media sosial, dan detik berikutnya sudah dapat diakses oleh semua orang.
Pertanyaan pentingnya adalah: apakah informasi yang kita telan tersebut sudah sesuai dengan kebenarannya? Jangan-jangan informasinya salah, dan kita sudah terlanjur percaya. Nah lho... inilah dampak buruk yang ditimbulkan dari cepatnya arus informasi. Dunia maya menyimpan "lubang hitam" bernama kebenaran semu. Jika kita tidak pandai menyaring informasi yang ada, jadilah kita terjebak ke dalam lubang tersebut.
Marilah menjadi pembaca yang bijak: pembaca yang selalu kritis terhadap suatu informasi baru, tidak serta-merta ditelan bulat-bulat, namun mengumpulkan beberapa sumber lain sebagai rujukan. Pembaca yang bijak juga tidak akan langsung tersulut emosinya jika membaca sebuah berita yang belum diverifikasi kebenarannya.
Jadi... banyak sekali bahan bacaan di sekeliling kita, apalagi dengan kemudahan akses internet saat ini, mulai dari buku, koran, majalah, berita online, dan sebagainya. Cukup sesuaikan saja dengan minat dan pilih media yang membuat kita nyaman membaca itu semua. Banyak wawasan yang bisa diperoleh. Banyak hal baru juga untuk membunuh kebosanan akibat rutinitas.
Jadi, apakah bahan bacaan yang sering kalian baca?
-Bayu-
Note: Cukup lagu Peterpan yang berjudul "Dunia Yang Terlupa" menjadi pengiring penulisan kali ini. Liriknya mantap.

Image source: idmusik