Kita dan Cara Kita Dibesarkan


Image source: dreamtime.com


Seorang anak akan tumbuh menjadi seperti apa yang dia pelajari dari lingkungan yang membesarkannya.

Ada sebuah kejadian yang menjadi alasan tulisan ini dibuat. Beberapa minggu yang lalu, saat mengantre untuk membeli makanan ringan di sebuah minimarket, gua melihat seorang anak kecil yang merengek pada orang tuanya ingin dibelikan es krim, tapi sang orang tua tidak mengabulkan, dan mengumpat kasar. Alhasil si anak juga mengeluarkan umpatan kasar, dan terus merengek dengan suara lantang.

Hmm...

Di satu sudut lain minimarket, ada juga seorang anak yang terus-menerus bertanya pada ayahnya tentang barang ini itu, dan si ayah terlihat tenang meladeni pertanyaan anaknya. Si anak tidak minta macem-macem, dan ayahnya pun terlihat kalem, tidak berusaha membujuk anaknya untuk membeli apa yang dia minta.

Gua hanya memperhatikan kedua kejadian itu dengan senyum tipis, tapi baru malem ini kepikiran lagi momen itu, saat membaca sebuah quote bagus dari Goodreads, yang menampilkan kutipan buku "Children Learn What They Live" karangan Dorothy Law Nolte, yaitu:

Bila seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum
Bila seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan
Bila seorang anak hidup dengan olokan, ia belajar menjadi malu
Bila seorang anak hidup dengan rasa malu, ia belajar merasa bersalah
Bila seorang anak hidup dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Bila seorang anak hidup dengan keadilan, ia belajar menjalankan keadilan
Bila seorang anak hidup dengan ketentraman, ia belajar tentang iman
Bila seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri
Bila seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia

Itulah kutipannya. Bagus untuk disimak dan direnungkan. Seorang anak adalah pembelajar yang baik, dan kita pasti pernah mengalami fase tersebut, bahkan sampai detik ini, kita akan terus mengalami pembelajaran melalui lingkungan. Kita hidup di lingkungan seperti apa, biasanya itu yang akan membentuk jati diri kita. 

Apakah itu berarti lingkungan patut disalahkan? Tidak selalu, karena manusia bisa berubah ke arah yang positif disaat lingkungannya membuat dia menjadi pribadi yang negatif. Lalu, apakah kita sadar lingkungan seperti apa yang membentuk pribadi kita sampai saat ini?

-Bayu-



Note: Lagu "Old Favours" milik Empire Of The Sun menemani penulisan malam ini. Sweet techno


Image source: rollingstone.com

8 komentar

  1. Benar sekali bang postingan abang ini, semua berawal dari orang tua cara mendidik anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, orang tua berperan besar, plus faktor lingkungan juga :-)

      Hapus
  2. Untuk itu menjaga anak-anak agar tumbuh dan bergaul dengan benar merupakan tanggung jawaborang tua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, orangtua punya andil besar dalam hal ini, dan pihak lain juga bisa berkontribusi menjaga anak-anak biar tumbuh di lingkungan yang kondusif.

      Hapus
  3. Selain faktor lingkungan, perlakuan orang anak pada anak juga dapat membuat kepribadian anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, intinya semua bisa membentuk kepribadian seorang anak, hingga dewasa. Salut deh sama orang tua yang bisa ngebentuk kepribadian seorang anak jadi baik :-)

      Hapus
  4. Setuju, lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk jati diri anak. Namun menginjak dewasa, pola pikir juga sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Pemikiran yang ia dapat akan menentukan tingkah lakunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, bagus nih pandangannya. Terima kasih :)

      Iya ya, bener, semakin dewasa tentunya pola pikir semakin berkembang. Orang yang udah dewasa punya pola pikir yang akan menentukan tingkah lakunya.

      Hapus

 

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.